Rabu, 18 Mei 2011

Kualitas Pesawat Buatan Cina | Kualitas Pruduk Cina

Kualitas Pesawat Buatan Cina, Komisi Perhubungan DPR meminta maskapai penerbangan tidak sembarang membeli pesawat dari negara yang belum mapan industri pesawatnya.
“Kita minta direksi maskapai penerbangan Indonesia agar melakukan seleksi ketat untuk pembelian pesawat. Teknologi harus canggih, keamanan keselamatan harus teruji. Apalagi pesawat penumpang, jangan cari murah yang terkesan asal beli pesawat,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin Mohamad Said saat dihubungi okezone, Sabtu, 7 Mei 2011 malam.
Pesawat nahas milik Merpati kemarin jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat. Pesawat buatan China tahun 2010 itu baru terbang selama 615 jam. Muhidin berpendapat pesawat buatan China belum teruji di dunia penerbangan.
“Industri pesawat di China masih baru. Meski sudah ada sertifikasi kelaikan terbang tetapi belum berpengalaman seperti Spanyol dan Kanada,” sambungnya.
Muhidin juga meminta Kementerian Perhubungan meneliti setiap pembelian pesawat. “Kemenhub harus melakukan pengecekan dan ikut serta dalam uji coba, apa pesawat bisa dipertanggungjawabkan kelaikannya,” pungkasnya.
Kemarin Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengklaim kondisi pesawat jenis MA 60 laik terbang. “Pesawat setiap hari dirawat dan sebelum berangkat harus dicek. Pesawat (yang jatuh) itu baru dan terbangnya baru 615 jam, total pendaratan 674 kali,” jelas Herry.
Maskapai Merpati Airlines memiliki 13 pesawat jenis MA 60. Rencananya, dalam waktu dekat Merpati menambah dua unit pesawat yang sama. Selain di Indonesia, pesawat tersebut juga digunakan di negara lain seperti seperti China, Myanmar, Bolivia, Laos, Kongo, Filipina, Zambia, dan Zimbabwe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar